Sinopsis: Bekerjalah Seperti Tuyul

Sinopsis: Bekerjalah Seperti Tuyul

Kisahku - Mungkin Ini kali ya kira-kira yang mirip dengan kehidupan saya, Bekerja Seperti Tuyul. Kerjaan sampingan memang seperti tuyul kalau malam baru keluar cari uang, kalau siang bekerja seperti bawahan seperti biasa yang sering mendengar ocehan-ocehan yang tidak jelas.

Tuyul itu adalah mahluk astral alias kasat mata tidak bisa dilihat, artikel ini saya buat ketika mendapatkan sebuah inspirasi pada waktu pulang melihat meme di Bamper belakang Mobil Pick Up ada tulisan bekerjalah seperti tuyul.

Nah loh terus bagaimana bekerja seperti tuyul ?

Kalau tuyul itu sendiri bekerja pasti sendirian tidak ramai-ramai, kalau ramai-ramai namanya mau demo betul bukan ! dan hasil yang didapatkan itu Maksimal tentunya dan tuyul itu tidak mengharapkan pujian, apalagi mengharapkan jabatan pasti jauh sekali di benak tuyul hahahahaha....

Untuk soal cari perhatian Tuyul ga butuh itu deh yang dibutuhkan hanya makanan favoritnya saja, apa hayoo ? saya juga tidak tau apa makanan favorite tuyul hahahha.

Pada Intinya saya bekerja hampir mirip dengan sinopsi bekerjalah seperti tuyul, karena saya tidak menyukai pujian, tidak gila jabatan, tidak gila perhatian, karena saya hanya mementingkan hasil yang memuaskan...

Kalau dipikir-pikir tiap malam begadang mencari receh itu rasanya berat banget orang lain kalau malam tidur nah kalau saya cari uang bukan nuyul loh, kerjaan sampingan saja sebagai trader.. maklum gaji jadi buruh tidak mencukupi kebutuhan saya setiap bulan malahan nombok terus hadeuh....

Susah sekali kalau punya bos tidak pengertian, mau untung terus anak buah jadi pijakan ngenes bro rasanya...mungkin sudah jadi suratan kali ya harus begitu, eits jangan patah semangat dulu genli tenang akan ada waktunya dirimu berada diatas dan mereka yang menyepelekanmu dan menghinamu bertekuk lutut didepanmu.. jadi slowly saja lah.

Pusing kalau mikirin pekerjaan kantor tidak akan ada habisnya... mendingan mikirin kamu iya engga hahha jadi rancu dirikuh aduhh efek kurang pikinik ya begini hanya menulis dan menulis terus dan terus, tapi tak apalah yang penting hidup ini dinikmati  keep enjoy.